Langsung ke konten utama

Waktu Geologi: Umur Absolute


Umur bumi yang dinyatakan dalam satuan waktu, ditentukan dengan melakukan perhitungan alamiah dinamakan umur absolut.Untuk mengetahui umur bumi yang sebenarnya, orang mencoba menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengendapkan satu lapisan batuan sedimen.
Dengan mengukur tebal lapisan dan kecepatan pengendapan, maka dapat dihititung waktu yang diperlukan untuk mengendapkan lapisan tersebut. Namun hasilnya masih belum memadai, karena sedimen yang diukur telah mengalami berbagai proses geologi, misalnya telah terjadi kompaksi.

Kemudian Edmund Halley, pada tahun 1715 berpikir, dengan menghitung waktu yang dibutuhkan untuk “menggarami” laut sampai mempunyai salinitas seperti saat ini. Pemikiran ini baru dilakukan oleh John Joly pada 1889. Ia mengukur kadar garam di sungai dan di laut, kemudian menghitung waktu yang diperlukan. Dan waktu yang dibutuhkan identik dengan umur bumi. Metoda inipun masih lemah, karena tidak mencermin kan semua laut di bumi, juga garam yang terlarut dalam air laut tidak hanya berasal dari sungai-sungai saja, tetapi juga dari gunung mineral-mineral evaporit. Masih ada pemikiran yang lebih menarik, yakni dengan menghitung kecepatan pendinginan bumi oleh Lord Kelvin, seorang fisikawan.

Berdasarkan anggapan bahwa bumi semula merupakan suatu bulatan pijar yang sekarang telah mendingin secara pelahan-lahan dan membentuk kerak bumi di permukaannya, sedangkan intinya masih pijar. Akan tetapi pada saat itu, tahun 1896, belum diketahui adanya radio aktifitas, yang memancarkan panas secara kontinyu dan memanaskan dalaman bumi. Sehingga yang seharusnya mendingin dengan cepat, dalaman bumi mendingin lambat sekali. Bahkan bersuhu hampir tetap selama ratusan juta tahun. Penambahan panas radio aktif ini tidak diperhitungkannya, mengakibatkan  hasil perhitungan umur bumi masih belum akurat. Jadi untuk menghitung umur bumi yang tepat diperlukan suatu proses yang berlangsung menerus, tidak terjadi proses balik, tidak terpengaruh proses lain dan daur lain, dan meninggalkan jejak (record) yang menerus (tidak ada gap). Diketemukannya unsur-unsur radio aktif, yang meluruh secara tetap oleh Marie Curie, merupakan metoda yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah umur bumi pada masa kini.
Isotop dan Penentuan umur absolout

Dalam fisika dan kimia telah dipelajari bahwa nomor atom unsur tertentu merupakan jumlah proton dalam inti atom unsur tersebut dan tidak berubah-ubah. Sedangkan inti atom terdiri dari neutron yang jumlahnya dapat bervariasi tanpa mengubah jumlah proton. Misalnya unsur karbon, terdiri dari 6 proton, tetapi dapat disertai oleh 6,7 atau 8 neutron. Atom suatu unsur yang mengandung jumlah neutron yang berbeda-beda disebut isotop. Suatu isotop dikenali dari nomor massanya, yang merupakan jumlah neutron dan protonnya. Contoh diatas, carbon mempunyai 3 nomor massa 12, 13 dan 14, ditulis seperti 12C, 13C dan 14C.

Umumnya unsur kimia merupakan gabungan beberapa isotop. Pada umumnya isotop-isotop unsur kimia di bumi bersifat stabil, cenderung tidak berubah. Akan tetapi ada beberapa yang tidak stabil, misalnya
Karbon empat belas  (14C) bersifat rarioaktif, sebab intinya tidak stabil. Ketidak stabilan inti isotop disebabkan oleh karena keragaman nomor massa ada batasnya. Inti isotop radioaktif akan berubah secara spontan menjadi isotop yang lebih stabil dari unsur kimia yang sama atau isotop unsur kimia yang lain.

Proses perubahan ini disebut peluruhan (decay), contohnya 14C meluruh menjadi 14N dan 238U menjadi 206Pb. Isotop semula sebelum meluruh, 14C dan 238U dinamakan parents, sedangkan hasil peluruhan, 14N dan 206Pb disebut daughter.

Ada tiga cara peluruhan unsur radioaktif :

  1. Dengan memancarkan partikel b, dalam hal ini nomor massa tetap, tetapi nomor atomnya bertambah satu.
  2. Dengan menangkap partikel  b, nomor atom berkurang satu, nomor massanya tetap.
  3. Dengan memancarkan partikel a, yang terdiri dari 2 proton dan 2 neutron (2p +2n); hilangnya partikel a, mengakibatkan nomor massa berkurang empat dan nomor atom dua.

Peluruhan radioaktif dapat juga disertai radiasi sinar elektromagnitik, disebut sinar g , tetapi tidak mempengaruhi nomor massa dan nomor atomnya. Kecepatan peluruhan isotop tidak sama, banyak isotop radioaktif yang pernah ada di bumi tetapi sekarang sudah punah karena meluruh dengan cepat. Beberapa isotop radioaktif yang peluruhannya lambat masih ada. Percobaan di laboratotium membuktikan bahwa kecepatan peluruhan tidak terpengaruh oleh perubahan kondisi kimia atau fisika. Jadi kecepatan peluruhan suatu isotop di selubung (mantle) atau magma, sama seperti dalam batuan sedimen. Atau dapat dikatakan bahwa kecepatan peluruhan tidak terpengaruh oleh proses geologi. Hal ini penting artinya bagi penentuan umur absolut.

Peluruhan setiap unsur radioaktif mempunyai waktu tertentu yang dapat diukur, dan mengikuti hukum dasar fisika: banyaknya bagian parent atoms yang meluruh dalam setiap satuan waktu adalah sama. Jumlah parent atoms yang meluruh turun secara kontinu sedangkan jumlah daughter atoms naik secara kontinu pula.


Waktu paruh (half life)


Dalam fisika dan kimia telah dipelajari bahwa nomor atom unsur tertentu merupakan jumlah proton dalam inti atom unsur tersebut dan tidak berubah-ubah. Sedangkan inti atom terdiri dari neutron yang jumlahnya dapat bervariasi tanpa mengubah jumlah proton. Misalnya unsur karbon, terdiri dari 6 proton, tetapi dapat disertai oleh 6,7 atau 8 neutron. Atom suatu unsur yang mengandung jumlah neutron yang berbeda-beda disebut isotop. Suatu isotop dikenali dari nomor massanya, yang merupakan jumlah neutron dan protonnya. Contoh diatas, carbon mempunyai 3 nomor massa 12, 13 dan 14, ditulis seperti 12C, 13C dan 14C.  api bawah laut
 
Umumnya unsur kimia merupakan gabungan beberapa isotop. Pada umumnya isotop-isotop unsur kimia di bumi bersifat stabil, cenderung tidak berubah. Akan tetapi ada beberapa yang tidak stabil, misalnya Karbon empat belas  (14C) bersifat rarioaktif, sebab intinya tidak stabil. Ketidak stabilan inti isotop disebabkan oleh karena keragaman nomor massa ada batasnya. Inti isotop radioaktif akan berubah secara spontan menjadi isotop yang lebih stabil dari unsur kimia yang sama atau isotop unsur kimia yang lain. 
 
Proses perubahan ini disebut peluruhan (decay), contohnya 14C meluruh menjadi 14N dan 238U menjadi 206Pb. Isotop semula sebelum meluruh, 14C dan 238U dinamakan parents, sedangkan hasil peluruhan, 14N dan 206Pb disebut daughter.

Ada tiga cara peluruhan unsur radioaktif : 
  1. Dengan memancarkan partikel b, dalam hal ini nomor massa tetap, tetapi nomor atomnya bertambah satu.
  2. Dengan menangkap partikel  b, nomor atom berkurang satu, nomor massanya tetap.
  3. Dengan memancarkan partikel a, yang terdiri dari 2 proton dan 2 neutron (2p +2n); hilangnya partikel a, mengakibatkan nomor massa berkurang empat dan nomor atom dua.

Peluruhan radioaktif dapat juga disertai radiasi sinar elektromagnitik, disebut sinar g , tetapi tidak mempengaruhi nomor massa dan nomor atomnya. Kecepatan peluruhan isotop tidak sama, banyak isotop radioaktif yang pernah ada di bumi tetapi sekarang sudah punah karena meluruh dengan cepat. Beberapa isotop radioaktif yang peluruhannya lambat masih ada. Percobaan di laboratotium membuktikan bahwa kecepatan peluruhan tidak terpengaruh oleh perubahan kondisi kimia atau fisika. Jadi kecepatan peluruhan suatu isotop di selubung (mantle) atau magma, sama seperti dalam batuan sedimen. Atau dapat dikatakan bahwa kecepatan peluruhan tidak terpengaruh oleh proses geologi. Hal ini penting artinya bagi penentuan umur absolut. 

Peluruhan setiap unsur radioaktif mempunyai waktu tertentu yang dapat diukur, dan mengikuti hukum dasar fisika: banyaknya bagian parent atoms yang meluruh dalam setiap satuan waktu adalah sama. Jumlah parent atoms yang meluruh turun secara kontinu sedangkan jumlah daughter atoms naik secara kontinu pula.

Waktu paruh (half life)
 
Kcepatan peluruhan unsur radioaktif dinyatakan dalam waktu paruh (half life), yang artinya waktu yang dibutuhkan untuk meluruhkan sejumlah panrent atoms menjadi setengahnya. Sebagai gambaran, misalnya waktu paruh suatu isotop radioaktif adalah satu jam, dan dimulai dengan 1000 atom (N0). Setelah satu jam maka tersisa 500 parent atoms (Np) dan terbentuk 500 daughter atoms (Nd).
Maka  Np + Nd = N0 .


Pentarikhan Kalium-Argon (40K/40Ar)

Sebagai gambaran penentuan umur dapat dilakukan terhadap mineral, dipilih isotop radio aktif alamiah kalium-40 (40K). Kalium mempunyai 3 isotop, 39K, 40K dan 41K, tetapi hanya 40K yang bersifat radio aktif dan mempunyai waktu paruh 1.3 . 109 tahun.
Isotop kalium meluruh dengan dua cara berbeda, 12% darinya menjadi  gas argon (Ar) dan sisanya 88% menjadi kalsium (Ca), dengan persamaan:  

40K + b ® 40Ar  dan  40K ® 40Ca + b

Perbandingan persentasi ini tidak terpengaruh oleh perubahan kondisi kimia atau fisika, yang berarti tidak terpengaruh juga oleh proses geologi, jadi akan selalu tetap, 12 berbanding 88.
Pada saat mineral yang mengandung kalium mengkristal dari magma atau berkembang pada batuan metamorf, termasuk 40K, didalam struktur kristalnya. Sejak mineral terbentuk, saat itu pula mulai terakumulasi 40Ar dan 40Ca didalam mineral. Karena perbandingan 40Ar dan 40Ca selalu tetap, maka untuk mengetahui berapa banyak 40K yang meluruh, dapat dipilih salah satu saja yang diukur. Isotop argon lebih baik, karena merupakan unsur yang properti atomnya berbeda dari lainnya.
Selain itu juga argon tidak membentuk ikatan kimia dengan unsur lainnya, sehingga terdapat sebagai argon bebas yang terperangkap dalam kristal. Jadi argon yang terukur adalah seluruhnya hasil peluruhan.

Kelebihan lainnya adalah pada suhu tinggi argon akan keluar dari kristal, tetapi pada suhu rendah ia akan tetap terperangkap. Artinya, argon yang diukur, hanya yang terbentuk dan terakumulasi sejak pembentukan mineralnya. Walaupun dalam magma terdapat 40K yang menghasilkan 40Ar, tetapi suhunya masih sangat tinggi, dan Ar tidak terperangkap dan keluar. Semua atom 40Ar dalam mineral yang mengandung kalium pada batuan ekstrusif seperti diorit atau andesit  haruslah berasal dari 40K yang terakumulasi sejak suhunya rendah. Batuan ekstrusif mendingin dengan cepat, maka waktu ekstrusi sama dengan saat terperangkapnya argon.  

Dengan mengetahui jumlah 40K dan 40Ar serta waktu paruhnya, maka dapat dihitung waktu peluruhan, yang identik dengan umur batuannya.
Untuk menghitung umurnya dipergunakan rumus :

         Np
                ¾¾  = ( 1 - l )y
          No
(  No = Np + Nd  )
 
Contoh perhitungan :

Analisis kimia mineral kalium felspar dari batuan piroklastik memperlihatkan bahwa setiap 20.000 parent atom 40K ada 1200 atom 40Ar . Perbandingan Ar/Ca tetap, jadi atom 40Ca ada 8800.
Maka       Nd = 1200 + 8800 = 10.000 dan
                No = 20.000 + 10.000 = 30.000
dimana:   l = konstanta peluruhan, bagian dari parent atom yang meluruh tiap satuan waktu, disederhanakan menjadi 0.5
                 y  =  banyaknya satuan waktu
Dari rumus diatas, maka
20000 / 30000 = ( 1 - 0.5)y
dimasukkan ke logaritma maka
             log 30.000 - log 20.000 = 0.3 y
            atau  y = 0.587

yang berarti felspar terbentuk 0.587 waktu paruh yang lalu.
Jadi umur batuan piroklastik tersebut adalah :
0.587 x  1300 106  tahun atau 760 juta tahun
 
Selain kalium-argon ada beberapa isotop lain yang dipergunakan pada pentarikhan radio aktif. Setiap isotop mempunyai kisaran efektif tertentu. Diluar kisarannya penentuannya tidak akan akurat lagi. Dengan bantuan analisis umur relatif dapat ditentukan kisaran umurnya, dan dipilih isotop mana yang paling sesuai, sebagai terlihat dalam tabel 8.1 dan tabel 8.2. Selain metoda radioaktif, masih ada metoda-metoda lainnya yang juga dapat dipergunakan untuk menentukan umur absolut, Thermal Luminescens, Infra Red Oscilation Optic Luminescens, Electron Spib Resonance, Fission Track dan Asam Amino.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuap-cuap Masalah Geofisika

Assalamu'alaikum warahmatullah... Hey kamu, yang anak geofisika ataupun bukan, yang kuliah di unila ataupun bukan, yang mahasiswa ataupun bukan, yang manusia ataupun bukan, hhehehe... (apaan seh nda??)  Di postingan pertama ane ini (setelah setahun nangkring di TG), ane bakalan kasih gambaran umum tentang geofisika dan apa-apa aja yang ada di dalamnya.. Kalo buat anak geofisika sendiri mungkin udah kagak bingung lagi ya ama yang namanya Geofisika atau Teknik Geofisika. But, how about the others??? Mungkin aja nih, dan bisa dibilang pasti, sebagian besar masyarakat masih pada bingung kalo ditanya tentang "Apa itu Geofisika?". Apalagi di daerah Sumatra secara umum, dan Lampung khususnya, yang masih belum banyak menetaskan Gephysicists di dunia kerja. (Kalo yang di pulau jawa mungkin udah g begitu asing ya? G tau juga sih..). Rata-rata orang yang baru denger kata Geofisika pertama kali yang terfikirkan langsung BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika), trus nyaut den

Waktu Geologi

  Urutan stratigrafi yang disusun berdasarkan fossil indeks dan umur relatif dari seluruh benua memperlihatkan kesamaan. Dari korelasi stratigrafi di seluruh dunia disusun suatu Kolom Waktu Geologi, yang merupakan standard urutan kejadian di bumi. Apabila ada penemuan baru, fossil misalnya, kolom ini selalu akan disempurnakan.    Skala waktu international yang dipergunakan untuk satuan waktu dalam kolom geologi adalah kurun ( eon ) , masa ( era ), zaman ( period ) dan kala ( epoch ). Eon merupakan pembagian interval terbesar dari waktu geologi, yang terdiri dari Hadean , Archean, Proterozoic dan Phanerozoic. Kurun dibagi menjadi beberapa era, dan era dibagi lagi menjadi beberapa masa. Masa dibagi menjadi 3, dan zaman dan kala menjadi lebih detil, atau interval yang lebih pendek. EON (Kurun) Hadean , dari bahasa Yunani berarti dibawah bumi, merupakan sejarah bumi paling awal dimana tidak ada rekaman batuan untuk umur ini. Namun bagaimana-pun ada juga batuan dari kuru